[MESKI]
melalui ayat-ayat para penyair tersurat dan tersirat aneka isyarat
engkau masih juga melupa magma kata, tak peduli
menumpuk harta benda dan memuja sebagai berhala
engkau telah tahu bahaya sebagai kafir
tetapi selalu saja engkau melupa dogma dan doa
[KAU TAK PEDULI]
puisi membahasakan ruhani dan nurani
tetapi engkau selalu saja bermimpi di atas bumi
tak peduli tujuan dan alamat akhir, tak hendak berdzikir
selalu berpikir tentang anyir darah di medan perang
memuji kursi dan dasi: bacalah ayat kursi!
tapi engkau masih juga tiada peduli
engkau telah menyiakan waktu dan tak menyisakan pertemuan
selalu saja meberikan alasan hidup hanya sekali
engkau perlu mendalami isyarat ayat-ayat-Nya
tetapi engkau justru merayakan pesta duniawi
tiada alasan atau pembelaan
aku akan terus mengasah dan mengasuh jemari
[PUISIKU TERUS BERNYANYI]
hingga relung hatimu padat isi
15/10/2011